Perekrutan pramugari maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Korea Selatan dinilai melanggar norma kesusilaan. Pasalnya, pada salah satu tes, calon pramugari diperintahkan telanjang dan diraba payudaranya.
Menanggapi hal itu, salah seorang pramugari senior Garuda Indonesia yang enggan disebutkan namanya mengaku terkejut mendengar kabar itu.
Dalam pemeriksaan kesehatan, calon pramugari tak diharuskan telanjang. Dokter memang memeriksa tubuh calon pramugari, namun menggunakan alat, tidak dengan tangan terbuka.
"Jadi nggak mungkin jika dokter meraba payudara. Pemeriksaan rontgen juga memakai baju," ujarnya kepada VIVAnews, Jakarta, Rabu 24 Agustus 2011.
Bahkan, katanya, jika calon pramugari menggunakan celana panjang, celana diangkat hingga lutut saja, tak harus telanjang. Dokter lalu memeriksa dengan memukul tempurung lutut dengan alat.
"Jadi kalau telanjang saya rasa tidak mungkin ya. Kecuali kancing dilepas untuk memudahkan stetoskop masuk," tambahnya.
Sementara, Poppy, mantan pramugari maskapai penerbangan swasta membagi pengalamannya saat mengikuti seleksi. Menurutnya, tidak ada raba-raba payudara pada saat pemeriksaan kesehatan dalam perekrutan pramugari.
Memang, menurutnya, ada pemeriksaan kesehatan yang mengharuskan calon pramugari membuka baju dan celana. "Tapi masih pakai bra dan celana dalam. Tapi nggak diraba-raba," katanya saat berbincang dengan VIVAnews.
Pemeriksaan itu, katanya untuk memastikan calon pramugari belum pernah melahirkan. "Kan kelihatan dari badan dan perut calon," imbuhnya.
Saat itu Poppy mengaku diperiksa oleh dokter pria. Namun, didampingi juga oleh dokter perempuan. "Kalau menurut teman-teman sesama pramugari, pemeriksaan kesehatannya sih seperti itu," tuturnya.
0 comments:
Post a Comment